Para eksekutif mempertimbangkan pentingnya aplikasi seluler bagi tenaga penjualan
Menjadi tenaga penjualan tidaklah mudah. Hari-harinya panjang dan berat. Dan biasanya rasanya tak berujung. Setelah seharian bekerja di lapangan mencoba menjalin koneksi baru, mengelola hubungan, dan mencapai kesepakatan, seorang tenaga penjualan harus memasukkan semua datanya ke dalam sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM). Sering kali, data tersebut tidak pernah dimasukkan dengan benar. Coba ingat-ingat apa yang Anda tulis di buku catatan pukul 9 pagi ketika pukul 5 sore tiba. Tulisan Anda tampak seperti kode, yang bahkan Anda sendiri pun tak dapat pahami.
Nilay Patel, mantan tenaga penjualan dan salah satu pendiri sekaligus CEO Selligy, produsen alat penjualan mengulangi poin-poin ini tentang tenaga penjualan. "Kehidupan seorang tenaga penjualan itu sulit. Mereka harus mengelola hubungan, memantau transaksi, atasan yang ingin mendapatkan informasi terbaru tentang transaksi, dan stres di akhir kuartal."
Patel melanjutkan dengan mengatakan bahwa manajemen waktu adalah kunci bagi seorang tenaga penjualan karena jika dia tidak segera memasukkan datanya ke dalam CRM, mereka mungkin tidak mengingatnya nanti.
"Susah membuka laptop di sela-sela rapat. Kalau tidak langsung dibuka setelahnya, pikir-pikir mau buka di malam hari atau di akhir pekan, ternyata enggak, dan lama-lama nggak bisa masuk apa-apa."
Robert DeSisto, wakil presiden dan analis di Gartner, memuji bidang seluler perangkat lunak manajemen penjualan karena "memungkinkan tenaga penjualan [lapangan] berinteraksi dengan sistem seputar acara yang Anda inginkan." Sistem ini memberi mereka informasi yang mereka butuhkan sebelum, selama, dan setelah acara atau tugas yang akan mereka hadiri dan ikuti.
Jika Anda berpikir untuk membuat aplikasi bisnis seluler, bicaralah dengan profesional pihak ketiga yang dapat memastikan aplikasi tersebut siap melayani kebutuhan bisnis Anda.
Tidak ada komentar